Diskusi Sampah jadi Energi Terbarukan, LPPM UTM Laksanakan FGD dengan Pengelola RMH Kompos Wonorejo Surabaya

Di tengah-tengah masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu upaya yang dilakukan oleh UTM adalah melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) tentang pengolahan sampah di Rumah Kompos Wonorejo Surabaya. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam mengenai acara FGD tersebut dan bagaimana UTM berusaha mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan.
Masalah sampah merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Indonesia, termasuk Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di negara ini juga menghadapi masalah ini. Dalam upaya untuk mengurangi akumulasi sampah dan memanfaatkannya secara efektif, UTM bekerja sama dengan Rumah Kompos Wonorejo Surabaya untuk menjalankan FGD yang bertujuan untuk menemukan solusi yang berkelanjutan.

FGD (Forum Group Discussion) adalah metode yang digunakan untuk mendiskusikan suatu topik dalam kelompok. Dalam kasus ini, FGD dilakukan oleh UTM dan Rumah Kompos Wonorejo Surabaya untuk menjelajahi berbagai gagasan dan solusi yang terkait dengan pengolahan sampah menjadi energi terbarukan. Acara ini melibatkan pakar abu dan pembangkit energi, ahli ilmu lingkungan, pemerintah daerah, serta masyarakat sekitar yang terkena dampak secara langsung.

Tujuan utama FGD ini adalah untuk mencari solusi dan inovasi dalam memanfaatkan sampah menjadi sumber energi terbarukan. Melalui diskusi dan kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan dapat ditemukan solusi yang berkelanjutan dan efisien untuk mengatasi masalah sampah.
Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pengolahan sampah menjadi energi terbarukan. Selain itu, diharapkan dapat pula mendorong kerja sama antara UTM, Rumah Kompos Wonorejo Surabaya, dan pihak terkait lainnya untuk melaksanakan proyek-proyek yang dapat mengubah sampah menjadi sumber energi yang berkelanjutan.

Potensi Energi Terbarukan dari Sampah
Sampah adalah sumber energi yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam banyak kasus, sampah dapat dijadikan bahan bakar untuk menghasilkan energi melalui proses seperti pembakaran atau pengomposan.
Proses utama dalam pengolahan sampah menjadi energi melibatkan tiga tahap, yaitu pengumpulan dan pemisahan sampah, pemrosesan dan pengubahan sampah, serta pembangkitan energi. Dalam tahap pertama, sampah dikumpulkan dan dipisahkan untuk memisahkan jenis sampah yang dapat diolah lebih lanjut. Kemudian, sampah diolah melalui proses seperti pembakaran atau pengomposan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut dapat digunakan untuk pembangkitan listrik, pemanasan, atau berbagai keperluan lainnya.

Keuntungan Energi Terbarukan dari Sampah
Memanfaatkan sampah sebagai sumber energi terbarukan memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dengan mengubah sampah menjadi energi, kita dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara. Hal ini berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Selain itu, pengolahan sampah menjadi energi juga dapat mengurangi akumulasi sampah, mengurangi kebutuhan akan lahan untuk pembuangan sampah, serta menciptakan lapangan kerja baru dalam industri pengolahan sampah.

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah lama berkomitmen untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk pengolahan sampah. Melalui inisiatif seperti FGD ini, UTM berperan aktif dalam penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan sampah menjadi energi terbarukan.

Mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan merupakan solusi yang menjanjikan dalam mengatasi masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan. Dalam FGD yang dijalankan oleh UTM dan Rumah Kompos Wonorejo Surabaya, berbagai pihak berkolaborasi untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan efisien. Melalui kerja sama dan inovasi dalam pengolahan sampah, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Categories: Berita, LPPM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *